Kesulitanku Menyederhanakan Rindu

Tanpa doa, Bagaimana bisa aku menyederhanakan rindu jika aku tak lagi mempunyai alasan untuk sekedar menyapamu?

Tetapi..
Sebenarnya rindu bagiku tidak pernah sederhana

Itulah yang kurasakan, sejak pertama kali aku menyusun mimpi denganmu..
Tapi tidak, bahkan jauh sebelum benar2 beranjak bermimpi, tepat dua tahun lalu aku sudah begitu lama merindukanmu.

Bagiku rindu tak pernah sederhana, tak semudah menceritakan kisah2ku padamu, tidak sesederhana ucapan selamat pagimu, tak juga semudah sapaan atau kata2 sederhana lain yang sering saling kita ucapkan satu sama lain.

Bagiku rindu padamu tak pernah biasa, bukan hanya tentang kau yang tidak ada dihadapanku, atau tentang suaramu yang terdengar makin menjauh, untuk kemudian sayup2 hilang..

Rindu bagiku, juga bukan hal sederhana, dan memang tak pernah sederhana..

Bagiku rindu, adalah mengingat tentang suatu malam kita saling tersipu menceritakan mimpi kita, atau mengingat obrolan tak penting kita pada suatu malam,dan curahan hati kita padaNya yang sama membuatku merindukannya..

Bagiku rindu, adalah semua ceritaku tentang hariku yang membuatku harus diam mendengarmu saja, mengikuti alur keinginanmu, atau tentang tumpukan pekerjaan yang menggilakanmu dan sering kau keluhkan padaku, bahkan di malam minggu yang katanya syahdu..

Rindu bagiku sangat rumit, serumit ratusan proposal yang sering menari2 di otakmu akhir bulan, atau serumit cara kita memaknai "pekerjaan kita.."

Bagiku, rindu itu tak pernah sesederhana kata2 ku, rindu bagiku serumit dirimu, rindu bagiku serumit memahamimu, dan rindu bagiku, serumit kita, dan serumit apapun yang melintasi kepala kita saat ini..

Bagiku, rindu ini terlalu rumit, tak hendak kumaknai sendiri dan tak ingin kupahami sendiri.

Disini, hari ini, aku hanya berusaha menyederhanakan semua rindu ini,
Bantu aku memahami rindu ini, bantu aku menyederhanakan kerumitan ini.
Bantu aku menemukan jawaban, atas semua ketakmengertianku tentang kerinduanku padamu, yang tak terjabar oleh doa...